IDI Siapkan Tim Investigasi Terkait Kasus Kelumpuhan Yang Dialami Warga Kabupaten Paser

Info Terupdate- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Timur mempersiapkan tim investigasi terkait kasus kelumpuhan yang dialami warga Kabupaten Paser, Humaida (46) selama 5 tahun 7 bulan ini, pascapenanganan dua dokter ahli di sebuah klinik di Paser, tahun 2011 lalu.

Kelumpuhan Humaida akhirnya diketahui publik, setelah keluarganya memilih bicara ke media, lantaran tidak ada itikad baik dari petugas medis kala itu sampai saat ini, yang menjelaskan penyebab kelumpuhan Humaida, pascaoperasi sterilisasi alat KB hingga menyebabkan Humaida cedera syaraf otak.

"Saya sendiri yang menerima laporan anak Ibu Humaida. Jadi menindaklanjuti itu, kami berencana segera memanggil dua dokter, yang menurut keluarga melakukan tindakan kepada pasien Ibu Humaida," kata Ketua IDI Kalimantan Timur, dr Nathaniel Tandirogang kepada wartawan di Samarinda, Sabtu (29/10).

Dalam laporannya, ada dua dokter yag menangani pasien di klinik tahun 2011 lalu, yakni Dokter Ahli Genekologi dan Dokter Kebinanan dan Anastesi.

"Kita meminta keterangan, verifikasi kira kira bagaimana atau tindakan apa yang sudah diambil sebagai dokter kepada pasien dalam hal ini ibunya," ujar Daniel.

"Langkah awal, saya sudah tanyakan ke dokter bersangkutan. Kata dokternya saat itu, diambil tindakan operasi mensterilkan. Tindakan itu adalah tubektomi KB permanen," sebutnya.

"Tubektomi itu ada syarat-syaratnya dan itu tentu dengan persetujuan suami baru bisa dilakukan anastesinya. Selama ini pasien ditangani prosedural. Bahkan setelah slesai operasi, kondisi baik," tambah Nathaniel.

Namun demikian memang beberapa jam usai operasi, Humaida mengalami penurunan kondisi fisik.

"Setelah dua jam pascaoperasi, baik tapi dokter dapat panggilan dari klinik bahwa pasien drop. Dokter datang, pasien dalam kondisi kritis. Bahwa sempat diberikan pertolongan pertama, akhirnya bisa bernapas lagi setelah sempat kehilangan napas," ungkap Nathaniel.

"Selanjutnya diambil tindakan di ICU (RSUD Panglima Sebaya Paser) dan beberapa hari kemudian, dirujuk ke RSUD Kanujoso Balikpapan. Setelah itu mungkin stabil, karena saya belum lihat langsung pasien. Mungkin permintaan keluarga dirujuk kembali ke Paser. Di sana ditangani sampai saat ini ditangani dengan baik," jelasnya.

Masih disampaikan Nathaniel, Humaida, kini ditangani tim dokter gabungan RSUD di Paser. Namun demikian, belum diketahui penyebab pasti hingga Humaida mengalami kelumpuhan.

0 Response to "IDI Siapkan Tim Investigasi Terkait Kasus Kelumpuhan Yang Dialami Warga Kabupaten Paser"

Post a Comment