Info Terupdate- Tokoh nasional Rachmawati Soekarnoputri tidak pernah berencana menunggangi aksi superdamai 212, apalagi untuk membelokkan massa ke MPR/DPR RI.
Putri Bung Karno itu hanya berencana menggelar aksi di depan MPR/DPR RI setelah shalat Jumat, 2 Desember 2016 untuk menyampaikan aspirasi kembali ke naskah asli UUD 1945.
Rencana aksi itupun telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada hari Rabu 30 November 2016.
Sementara dalam jumpa pers yang digelar di Hotel Sari Pan Pasifik, hari Kamis 1 Desmber 2016, kelompok Gerakan Selamatkan NKRI yang dibentuk Rachma untuk menyampaikan aspirasi kembali ke naskah asli UUD 1945 telah menegaskan bahwa mereka akan membawa massa sendiri.
“Rencana aksi itu sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, dua hari sebelumnya, yaitu pada Rabu 30 November 2016,” ujar jurubicara Rachma, Teguh Santosa, menjawab pertanyaan wartawan, Senin malam, 5 Desember 2016.
“Ibu Rachma juga sudah menegaskan dalam jumpa pers di Sari Pan Pasifik itu bahwa massa Gerakan Selamatkan NKRI tidak akan masuk ke dalam MPR/DPR RI,” kata Teguh.
Penjelasan ini untuk menjawab pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang disampaikan dalam pertemuan di DPR RI, Senin siang.
Dalan pertemuan itu, Jenderal Tito mengatakan Rachma ingin membelokkan massa aksi 212 untuk menduduki gedung MPR/DPR.
0 Response to "Rachmawati Soekarno Putri menjawab pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian"
Post a Comment